TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ketulusan {5}



Ketulusan {5}

0"Tuan, bisakah aku meminta satu hal kepadamu?"     
0

"Apa yang bisa aku bantu, Nona?" tanya tetua siluman rubah pada akhirnya. Dia benar-benar sangat penasaran dengan permintaan dari Liu Anqier.     

"Tolong berikan aku kesempatan, Tuan. Aku ingin meminta waktu untuk menyembuhkan Tuan Chen. Setelah Tuan Chen sembuh, aku bisa meminta tolong kepadamu? Tolong antarkan Tuan Chen ke perbatasan bangsa iblis, jangan pernah katakan aku ada di mana. Bilang saja aku telah pergi meninggalkannya, aku mohon, Tuan. Aku tak punya apa pun selain permohonan itu. apakah Tuan bersedia mengabulkan permohonanku ini?" tanya Liu Anqier. dia tak punya harapan lain, sebab menurutnya hanya itu cara satu-satunya untuk membuat Chen Liao Xuan untuk meluupakannya. Kalau tidak seperti itu, maka Chen Liao Xuan tidak akan pernah melupakannya selamanya.     

"Tapi kalau boleh tahu, kenapa Nona mengambil keputusan seperti itu? bukankah kalian adalah sepasang kekasih?" tanya tetua siluman rubah tersebut.     

Liu Anqier pun menundukkan wajahnya dalam-dalam. Kemudian dia tersenyum kecut, senyumnya hambar memandang tetua siluman rubah tersebut.     

"Karena kami tidak mungkin untuk bersama, Tuan. Dia adalah Raja Iblis yang sangat mengerikan, dan aku adalah manusia. Terlebih dari itu adalah, dia telah membunuh ayahku. Untuk sesaat mungkin memang aku telah terpikat dengan pesonanya. Sosok Raja Iblis yang memiliki wajah sempurna bak Dewa-Dewa Agung di atas sana. Tapi setelah aku tahu jika semuanya itu adalah hal yang tabu dan sia-sia akhirnya aku sadar, jika aku harus segera pergi darinya. Menghilang, adalah hal yang aku butuhkan sekarang, Tuan. Sebab aku rasa waktu, mampu menyembuhkan luka yang telah terlanjur menganga di hatiku,"     

Tetua siluman rubah itu pun hanya bisa diam. Dia tak bisa berkata apa-apa lagi sekarang. Memangnya dia bisa apa, selain diam karena dia merasa jika ini bukan lagi urusannya, sebuah hal pribadi yang hanya bisa menjadi kenangan tersendiri untuk mereka berdua. Entah pahit atau pun manis.     

"Baiklah, Nona. Jika itu memang keputusan yang akan kau ambil. Maka aku akan memberimu waktu untuk menyembuhkan Tuan Chen. Setidaknya, sampai rembulan ada di atas kepala. Setelah itu, kau boleh pergi ke mana pun itu. dan akan kupastikan jika Tuan Chen akan berada di bangsa iblis dalam keadaan aman dan tidak kurang satu apa pun. ya, meskipun kau tahu sendiri jika bangsa siluman rubah dan banga iblis tidak bisa berteman dengan baik. tapi aku sebagai tetua dari bangsa siluman rubah akan mencoba bersikap adil dan tidak memihak kepada siapa pun di sini,"     

"Terimakasih, Tuan. Terimakasih,"     

Setelah mengatakan itu, tetua siluman rubah itu pun memutuskan untuk keluar dari gubuknya. Dia melangkah menjauh, tapi dia tetap menjaga gubuk itu dari pandangannya. Sambil melipat kedua tangannya did ada, tetua siluman rubah itu pun tampak menghela napas panjang. Namun tak lama setelah itu dia terperangah dengan sempurna saat melihat gubuknya mengeluarkan cahaya kuning yang bahkan sampai menembus langit. cahaya itu benar-benar menyilaukan yang berhasil membuat tetua siluman rubah itu kaget bukan main.     

"C… cahaya itu. cahaya itu bukankah cahaya yang ada di alam langit? cahaya yang dimiliki oleh Putra Mahkota Kerajaan Langit yang saat dia berubah menjadi naga agung itu? tapi… tapi bagaimana cahaya itu bisa ada di sini? Bagaimana bisa cahaya itu dimiliki oleh Liu Anqier dan juga Chen Liao Xuan? Tetua siluman rubah itu benar-benar tekejut bukan main. Meski hanya sedikit orang yang paham dengan cahaya itu. akan tetapi dia sudah sangat lama berada di alam itu. bahkan dia sebagai saksi bisu atas terjadinya peperangan antara Raja Iblis terdahulu dengan Putra Mahkota kerajaan langit.     

Untuk kemudian, cahaya itu pun akhirnya redup dan sirna. Tak lama setelahnya, Liu Anqier keluar juga. dia memandang tetua siluman rubah, sambil menundukkan wajahnya dengan kaku dia mendekat pada tetua siluman rubah tersebut.     

"Tuan, aku sudah mengobati Tuan Chen. Untuk setelahnya aku memohon kepadamu untuk menjaga Tuan Chen. Dan terimakasih banyak telah bersedia membantuku sampai sejauh ini. terimakasih, Tuan. Semoga kebaikanmu akan dibalas dengan sangat baik oleh langit."     

"Nona, kau tak perlu merasa terbebani atau pun hutang budi kepadaku. Sungguh, aku akan melakukannya dengan senang hati. Namun demikian, cahaya apakah itu, Nona? Cahayanya benar-benar sangat indah," tanya tetua siluman rubah tersebut. Dia seolah ingin mencari tahu sesuatu tanpa dia mengatakannya secara langsung. Sebab dia tak mau kentara seolah dia telah penasaran akan satu hal yang benar-benar rahasia tersebut.     

"Oh, sinar itu…," kata Liu Anqier pada akhirnya. "Aku juga tidak tahu, Tuan. Hanya saja setiap kali aku mengobati Tuan Chen sinar itu selalu muncul sampai menembus langit," jawabnya pada akhirnya.     

Tetua siluman rubah itu akhirnya tahu akan satu hal, jika Liu Anqier pada akhirnya tidak mengetahui apa pun tentang itu. sebuah hal yang mungkin hanya dapat diketahui oleh Chen Liao Xuan atau bahkan Chen Liao Xuan sendiri tidak tahu tentang hal itu juga. tetua siluman rubah semakin merasa penasaran, dia ingin sekali membuktikan tentang apa yang menjadi keresahannya. Ya, siapa tahu jika Chen Liao Xuan mengetahui tentang sinar itu? siapa tahu kalau ternyata Chen Liao Xuan memiliki hubungan dengan Putra Mahkota kerajaan langit? itu adalah hal yang benar-benar membuat tetua siluman iblis itu penasaran.     

"Baiklah, Nona. Hati-hati. Jika kau ingin pergi ke bangsa manusia. Kau bisa berjalan lurus sampai kau bertemu dengan hutan kesemek yang sangat lebat. Setelah itu, bawalah ini ikut serta bersamamu," tetua siluman rubah itu pun akhirnya memberikan sebuah tanda pengenal dari kayu yang sudah bersetempel dan bercap darah kepada Liu Anqier. "Untuk jaga-jaga jika ada siluman rubah yang mencoba menyerangmu. Sebab kau dari bangsa manusia, dan terlebih lagi adalah tubuhmu benar-benar sangat aneh auranya, Nona. Tubuhmu benar-benar seperti harta karun yang berharga untuk makhluk-makhluk abadi seperti kami," kata tetua siluman rubah tersebut.     

Liu Anqier pernah mendengar ini dari banyak temannya, Jiang Kang Hua, Lee Huanran, Zhao Mimi, dan hal itu membuatnya rindu dengan mereka. untuk kemudian dia menganggukkan kepalanya dalam-dalam. Meski ini sulit dia harus mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Dia tidak mungkin untuk mengalah lagi, dan membiarkan dirinya hancur lagi. Dia tidak mungkin membiarkan dirinya menjadi terluka dan menderita lagi. Sudah cukup dia menderita, dan sudah cukup dia merasa kehilangan. Dan dia juga paham betul bagaimana akhir kisah cintanya bersama dengan Chen Liao Xuan. Apa lagi kalau bukan sebuah perpisahan yang sangat mengerikan? Sudah tidak ada lagi hal bagus lainnya yang bisa dipertahankan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.